Sunday, 1 April 2012

Murah Atau Mahal, Energi Harus Dihemat

Do you want to share?

Do you like this story?

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye Earth Hour di Indonesia akan memuncak Sabtu (31/3/2012). Istimewanya, perayaan kali ini berbarengan dengan rencana kenaikan harga BBM dan demonstrasi penolakannya.
Nyoman Iswarayoga, Direktur Program Energi dan Iklim WWF Indonesia, mengatakan bahwa dua momen tersebut harus menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berpikir tentang penghematan energi.
"Murah ataupun mahal, energi tetap harus dihemat. Efisiensi energi itu harga mati," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/3/2012).
Menurut Nyoman, penghematan energi tidak berkaitan dengan harga. Jika energi murah, tak berarti masyarakt bisa boros. Penghematan energi perlu dilakukan sebab sumber dayanya memang terbatas.


kipord:
Online,bisnis, bisnis online, busana, wanita, wanita ,tubuh, keluarga,sex, website,kesehatan,baju anak anak, bank, online, bisnis,busana, dinas, wanita, kesehatan, sex, keuarga, online, bisnis, bisnis online.

Dalam upaya penghematan energi, peran individu dan rumah tangga sangat penting, selain sektor industri. Karenanya, setelah perayaan Earth Hour, individu berperan dalam melanjutkan sebagai gaya hidup.
Earth Hour di Indonesia tahun ini dirayakan untuk keempat kalinya. Sejumlah 26 kota terlibat perayaan ini. Masyarakat diminta mematikan lampu dan alat listrik yang tak diperlukan pukul 20.30-21.30 WIB.
Bentuk penghematan energi yang bisa dijadikan gaya hidup individu antara lain menggunakan alat listrik seperlunya, memakai angkutan umum dan bersepeda ataupun berajalan jika jarak dekat.
Pemerintah sendiri punya PR terkait transportasi untuk mendukung hemat energi. "Pemerintah harus mewujudkan transportasi publik yang aman dan nyaman," ungkap Nyoman.
View the original article here

YOU MIGHT ALSO LIKE

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)