Alumni yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) di PT Baruna Nusantara Reka tersebut mengaku, pengalaman selama berorganisasi di ISMEI sangat membantunya dalam mengelola perusahaan.
"Memimpin perusahaan bukan hal yang mudah, mirip dengan sebuah organisasi. Karena saya aktif di organisasi, yaitu ISMEI, saya belajar cara mengambil keputusan untuk organisasi. Sehingga bisa diterapkan ketika saya menjadi pemimpin di perusahaan," ujar Dicky di kantornya seusai menerima penghargaan dari ISMEI, Menara Prima, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2012).
Menurut Dicky, berorganisasi adalah pembelajaran bisnis yang berharga. Biasanya, lanjut Dicky, para aktivis di sebuah organisasi jarang menjadi entrepreneur melainkan merambah bidang politik.
Source:
Melalui penghargaan yang diterimanya, Dicky berharap, para junior di ISMEI bisa melihat contoh mahasiswa berlatar belakang ekonomi yang sudah sukses. "Dengan penghargaan ini, saya juga berharap mereka melihat kemungkinan peluang berhasil di lingkup lain, selain ekonom. Salah satunya adalah entrepreneur, karena merupakan bidang usaha yang luas," tutur pria berusia 33 tahun tersebut.
Dicky menyebutkan, persaingan di bidang politik sangatlah sulit. Terutama untuk bersaing dengan politisi senior. Sementara bidang entrepreneur memiliki kesempatan yang luas untuk berkembang. "Saya pernah berpaling ke dunia politik, tapi sadar ini bukan bidang saya. Saya ini pedagang, bukan politikus," katanya ramah.
Pria lulusan Universitas Panca Bakti Kalimantan Barat (Kalbar) ini mengaku bangga pernah menjadi bagian ISMEI. Selain banyak alumni yang telah berhasil, hingga saat ini anggota ISMEI masih kritis terhadap isu-isu ekonomi di Indonesia.
"Artinya, estafet antara senior ke junior terlaksanakan dengan baik. Perjuangan para senior terdahulu tetap berlangsung," ujar penyandang gelar S-2 dari Universitas Budi Luhur tersebut.(rfa)
View the original article here